Kamis, 29 Mei 2014

DEFINISI SOSIOLINGUISTIK MASALAH DAN KEGUNAAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Sebagai alat komunikasi dan alat interaksi yang hanya dimiliki manusia, bahasa dapat dikaji secara internal maupun eksternal. Kajian secara internal, artinya, pengkajian itu hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu saja,seperti struktur fonologisnya, struktur morfologisnya atau struktur sintaksinya. Kajian secara internal ini akan menghasilkan perian-perian bahasa itu saja tanpa ada kaitannya dengan masalah lain diluar bahasa.
Kajian secara eksternal, berarti, kajian itu dilakukan terhadap hal-hal atau faktor-faktor yang berada diluar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa itu oleh para penuturnya didalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan. Pengkajian secara eksternal ini akan menghasilkan rumusan-rumusan atau kaidah-kaidah yang berkenaan dengan kegunaan dan penggunaan bahasa tersebut dalam segala kegiatan manusia didalam masyarakat. Pengkajian secara eksternal ini akan menghasil rumusan-rumusan atau kaidah-kaidah yang berkenaan dengan kegunaan dan penggunaan bahasa tersebut dalam segala kegiatan manusia didalam masyarakat.
Pengkajian secara eksternal ini tidak hanya menggunakan teori dan prosedur linguistik saja, tetapi juga menggunakan teori dan prosedur disiplin lain yang berkaitan dengan penggunaan bahasa itu, misalnya disiplin sosiologi, disiplin psikologi, dan disiplin antropologi. Jadi, penelitian atau kajian bahasa secara eksternal ini melibatkan dua disiplin ilmu atau lebih, sehingga wujudnya berupa ilmu antar disiplin yang namanya merupakan gabungan dari disiplin ilmu-ilmu yang bergabung itu.


B.     Rumusan Masalah

1.       Bagaimana definisi-definisi sosiolinguistik yang dikemukakan para pakar?
2.       Apa saja manfaat sosiolinguistik?
3.       Apa saja kegunaan sosiolinguistik?

C.     Tujuan

1.       Mengetahui definisi-definisi sosiolinguistik yang dikemukakan para pakar.
2.       Mengetahui manfaat sosiolinguistik.
3.       Mengetahui kegunaan sosiolinguistik.

D.     Kegunaan
Dalam pembuatan makalah ini kami berharap para pembaca atau audiens memahami materi ini dan supaya menambah wawasan para pembaca.


BAB II
PEMBAHASAN

1.     Pengertian Sosiolinguistik
Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia didalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada didalam masyarakat. Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat itu terjadi, berlangsung, dan tetap ada. Dengan memperlajari lembaga-lembaga sosial dan segala masalah sosial dalam satu masyarakat, akan diketahui cara-cara manusia menyesuaikan dengan lingkungannya, bagaimana mereka bersosialisasi, dan menempatkan diri dalam tempatnya masing-masing didalam masyarakat.
Sedangkan lingustik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajian. Dengan demikian, secara mudah dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu didalam masyarakat.
De Saussure (1916) pada awal abad ke-20 ini telah menyebutkan bahwa bahasa adalah salah satu lembaga kemasyarakatan, yang sama dengan lembaga kemasyarakatan lain, seperti perkawinan, pewarisan harta peninggalan, dan sebagainya. Kemudian pada pertengahan abad ini para pakar, di bidang bahasa merasa perlu adanya perhatian yang lebih terhadap dimensi kemasyarakatan bahasa. Karena ternyata dimensi kemasyarakatan bukan hanya memberi “makna” kepada bahasa, tetepi juga menyebabkan terjadinya ragam-ragam bahasa. Lalu, dilihat dari sudut lain, ragam-ragam bahasa ini bukan hanya dapat menunjukan adanya perbedaan sosial dalam masyarakat, tetapi juga memberikan indeksi mengenai situasi berbahasa, dan mencerminkan tujuannya, topik, kaidah, dan modus-modus penggunaan bahasa.
Pakar lain, Carlles Morris, dalam bukunya Sign, Language and Behaviour 1946 (membicarakan bahasa sebagai sistem lambang, membedakan adanya tiga macam kajian bahasa berkenaan dengan fokus perhatian yang diberikan. Jika perhatian difokuskan pada hubungan antara lambang dengan maknanya disebut semantik, jika fokus perhatian diarahkan pada hubungan lambang disebut sintaktik, dan kalau fokus perhatian diarahkan pada hubungan antara  lambang dengan para menuturnya disebut pragmatik.
Sebagai objek dalam sosiolinguistik bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai, sebagaimana dilakukan oleh linguistik umum, melainkan dilihat atau didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi didalam masyarakat manusia. Beberapa rumusan mengenai sosiolingistik dari beberapa pakar sebagai berikut :
1.       Sosiolingistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan berbagai variasi bahasa, serta hubungan diantara para bangsawan dengan cirri fungsi variasi bahasa itu dalam satu suatu masyarakat bahasa (Kridalaksana 1978:84)
2.       Pengkajian bahasa dan dimensi kemasyarakatan disebut sosiolingistik (Nababan 1984:2)
3.       Sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi-fungsi variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu berinteraksi, berubah, dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat tutur (J.A. Fishman 1972:4)
Kajian sosiolinguistik lebih bersifat kualitatif, sedangkan kajian sosiologi bahasa bersifat kuantitatif. Jadi, sosiolinguistik lebih berhubungan dengan perincian-perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakain bahasa atau dialek dalam budaya tertentu, pilihan pemakaian bahasa atau dialek tertentu yang dilakukan penutur, topik, dan latar pembicaraan. Sedangkan sosiologi bahasa lebih berhubungan dengan faktor-faktor sosial, yang saling bertimbal balik dengan bahasa atau dialeg.

Sebagai tambahan, istilah sosiolonguistik itu sendiri baru muncul pada tahun 1992 dalam karya Haver C. Currie yang menyarankan perlu adanya penelitian mengenai hubungan antara perilaku ujaran dengan status social (Dittmar 1976;127).

B.     Masalah-Masalah Sosiolinguistik

Konverensi sosiolinguistik yang pertama berlangsung di University of California, Los Angels, tahun 1964 telah merumuskan adanya tujuh dimensi dalam penelitian sosiolinguistik. Ketujuh dimensi yang merupakan masalah dalam sosiolinguistik adalah;
1.       Identitas sosial dari penutur
2.       Identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proser komunikasi
3.       Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi
4.       Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial
5.       Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran
6.       Tingkatan variasi dan ragam linguistik
7.       Penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik
Identitas sosial dari penutur adalah antara lain dapat diketahui dari pertanyaan apa dan siapa penutur tersebut, dan bagaimana hubungannya dengan lawan tuturnya. Maka identitas penutur dapat berupa anggota keluarga, dapat berupa teman karib, dan sebagainya.
Identitas sosial dari pendengar tentu harus dilihat dari pihak penutur.maka identitas pendengar itupun dapat berupa anggota keluarga dan sebagainya. Identitas pendengar atau para pendengar juga akan mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur.

Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang keluarga didalam sebuah rumah tangga, didalam masjid, dilapangan sepakbola, diruang kuliah, dan diperpustakaan. Tempat peristiwa tutur terjadi dapat pula mempengaruhi pilihan kode dan gaya dalam bertutur.
Analisis Diakronik dan Sinkronik dari dialeg-dialeg sosial berupa deskripsi pola-pola dialeg sosial itu, baik yang berlaku pada masa tertentu atau yang berlaku pada masa yang tidak terbatas. Dialeg sosial ini digunakan para penutur sehubungan dengan kedudukan mereka sebagai anggota kelas-kelas sosial tertentu didalam masyarakat.
Penilaian sosial yang berbeda olah penutur terhadap bentuk-bentuk prilaku ujaran. Maksudnya, setiap penutur tentunya mempunyai kelas sosial tertentu dalam masyarakat. Berdasarkan kelas sosialnya itu mempunyai penilaian sendiri, yang tentunya sama, atau jika berbeda, tidak akan terlalu jauh dari kelas sosialnya, terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran yang berlangsung.
Tingkatan variasi atau linguistik, maksudnya bahwa sehubungan dengan heterogennya anggota suatu masyarakat tutur, adanya berbagai fungsi sosial, dan politik bahasa, serta adanya tingkatan kesempurnaan kode, maka alat komunikasi, manusia yang disebut bahasa itu menjadi sangat bervariasi.
Dimensi terakhir, yakni penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik merupakan topik yang membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi masalah-masalah praktis dalam masyarakat.

C.     Kegunaan Sosiolinguistik

Kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan praktis sangat banyak, sebab bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia, tentunya mempunyai aturan-aturan tertentu. Dalam penggunaannya sosiolinguistik memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa. Pertama-tama pengetahuan sosiolinguistik dapat kita manfaatkan dalam berkomunikasi atau berinterakasi.
Sosiolinguistik akan memberikan pedoman kepada kita dalam berkomunikasi dengan menunjukan bahasa, ragam bahasa, atau gaya bahasa apa yang harus kita gunakan jika berbicara dengan orang tertentu.
Sosiolinguistik juga akan menunujukan bagaimana kita harus berbicara bila kita berada didalam mesjid, diruang perpustakaan, dan ditaman.

PENELITIAN PEMEROLEHAN B1 dan B2 serta DEFINISI HEMISFER


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Bawah lima tahun atau sering disingkat Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari usia tiga sampai lima tahun. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.
Pada masa usia balita, ia mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar keluarga, pada awal masa balita, bermain bersama-sama berada pada suatu tempat yang sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan yang interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran.
Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribut tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme perkembangan Ego yang drastis untuk membedakan dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang pribadi maupun orang terdekatnya sehingga pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain.
Anak usia dibawah 5 tahun (balita) adalah masa yang rentan dalam perkembangan bahasanya, mengapa demikian? Karena anak usia 2-5 tahun (balita) mudah menghafal bahasa yang berasal dari luar lingkungannya. Dengan hanya mendengarkannya saja anak itu langsung menghafal kata-kata yang dia anggap baru dan tidak pernah didengar sebelumnya, padahal belum tentu kalimat yang dia dapatkan adalah kalimat yang sopan, perlu adanya pengawasan ekstra dari keluarga khususnya orang tua agar anak dapat diawasi perkembangan kosakatanya.
Pengamatan ini memusatkan pada berapa banyak kosakata yang anak peroleh, apa saja kata atau kalimat yang di dapatkan, serta apa itu pengertian hemisfer juga perbedaan antara hemisfer kiri dan kanan.

B.            Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas ditemukan beberapa masalah
1.         Berapa Banyak Penguasaan B1 dan B2 pada anak?
2.        Apa itu Hemisfer?
3.        Apakah ada Perbedaan antara Hemisfer kiri dan kanan?

C.           Tujuan
1.        Mengetahui Penguasaan B1 dan B2 pada anak
2.        Mengetahui apa itu Hemisfer
3.        Mengetahui Perbedaan antara hemisfer kiri dan kanan

BAB II
PEMBAHASAN

1.             Pemerolehan B1 dan B2
Sebagai alat komunikasi manusia bahasa adalah suatu sistem yang bersifat sistematis dan sekaligus sistemis. Yang dimaksud dengan sistemis adalah bahwa bahasa itu bukan suatu sistem tunggal, melainkan terdiri pula dari subsistem, yaitu subsistem fonologi, subsistem morfologi, subsistem sintaksis, dan subsistem semantik. Secara umum pemerolehan bahasa terbagi menjadi dua, yaitu:
1)      B1 (Bahasa Orang Tua) B1 merupakan bahasa pertama yang ia kenal setelah pertumbuhan sang anak biasanya B1 didapat dalam keluarganya yaitu orang tua atau kakanya, B1 juga merupakan hal penting pertumbuhan seorang anak kedepannya yang menentukan anak tersebut akan aktif atau pasif.
2)      B2 (Lingkungan) B2 merupakan faktor eksternal diperolehnya suatu bahasa seorang anak biasanya didapat dari teman, tetangga, saudara atau lingkungan diluar rumahnya. B2 juga yang membuat anak menjadi seseorang yang mempunyai jiwa sosialisme yang tinggi terhadap lingkungannya sehingga kedepannya anak dapat menjadi anak yang aktif dan tidak pemalu.

ANALISIS BAHASA ANAK
Nama                 : Azmi Nuril Musafa
Usia                   : 2 tahun 8 bulan
Pengamat           : Hindra Setiawan

1)        Tanggal 26 Mei 2014
A.    B1 yang didapat:
1.      Mbah
2.      Ibu
3.      bapa
4.      Aa’ zaki
5.      Teteh caca
6.      A’ deon
7.      Ka ima
8.      Papah
9.      Mamah
10.  Uwa heti
11.  Uwa endang
12.  A’ ebi
13.  Tio
B.     B2 yang di dapat:
1.      Itu apa berantem gitu?
2.      Ini selimut siapa?
3.      Yang mana sih?
4.      Mamih ami kakinya ilang kok?
5.      Yang itu kecil ya?
6.      Ada lagi ga?
7.      Apa itu?
8.      Cuma dua doang?
9.      Itu idup lagi ga?
10.  Ko dia ko ga ada giginya?
11.  Yang ini ko ga ada matanya?
12.  Yang warna merah?
13.  Itu jadi item apa engga?
14.  Itu monster pasir?
15.  Itu jadi jahat yang item giginya?
16.  Ga mau dianterin sama ibu, maunya sama mamih!
17.  Gede banget!
18.  Yang ini mah ada!
19.  Awas ga keliatan!
20.  Itu ibu!
21.  Ininya nih!
22.  Ultramen, spidermen, doraemon, monster, spongbob,
23.  Ami mau pulang bu.

2)        Tanggal 27 Mei 2014
A.    B1 yang didapat:
1.        Azmi makan nasi
2.        Ini telor dadar
3.        Sama ikan asin
4.        Enak banget
5.        Azmi makan dulu ya a’deon
6.        Baru maen abis mandi.
B.     B2 yang didapat:
1.         Itu emang galak kucingnya?
2.         Itu ko matanya gede banget?
3.         Bulunya ko rontok?
4.         Kamu udah mamam puss? (Kamu udah makan puss/kucing?)
5.         Empussnya ko diem bae?
6.         Emang empussnya ga ada ibunya?
7.         Ini ko berantem empussnya?
8.         Emang kenapa dia berantem?
9.         Masa empussnya ngegigit
10.     Ini pohon apa a’deon?
11.     Emang kalo udah gede ada buahnya?
12.     Ih a’deon masa ada bunga!
13.     Bunganya wangi banget!
14.     A’deon ami mau pipis!
15.     Ih masa kucingnya ikut-ikutan!
16.     Awas empus ami mau pipis!
17.     Banyak banget bunganya!
18.     Itukan rumah empus apa bukan?
19.     Itu rumah bebek ya?
20.     Masa bebeknya bunyi wik,wik,wik, gitu masa!
21.     Bebeknya masa mandinya disitu si, itu kan kotor ya a’deon?
22.     Itu ko bunyi hape a’deon?
23.     Ada mesmesmes ya? (ada SMS ya?)
24.     Ih banyak nyamuk a’deon!
25.     Ada  Bebek, kucing, anak kucing
26.     ciatt berubah menjadi ultramen cosmos ciat,ciat,ciahh...
27.     a’deon liat nih ami berubah jadi ultramen cosmos
28.     udah ah ami mau pulang banyak nyamuk
29.     anterin a’deon.

3)        Tanggal 28 Mei 2014
A.    B1 yang didapat:
1.      Ini anduk baru ami a’deon
2.      Belinya jauh di bogor
3.      Aa zaki juga punya tapi gambarnya beda
4.      Harganya 50 ribu
5.      Azmi mandi dulu ya
B.     B2 yang didapat:
1.      Ibu ami mau mandi!
2.      Ami pake sampo bi en bi kis dong! (B&B kids)
3.      Mmh.. wangi!
4.      Ami mah mandinya pake aer anget dong!
5.      Sini deh a’deon, ami kan bedaknya kan baru dong a’deon
6.      Ami mah pake baju meyah (Merah) aja ah
7.      A’deon pulang apa engga?
8.      A’deon sendalnya gede banget?
9.      Ami mah kecil sendalnya!
10.  A’deon kita maen ama luna yuk?
11.  Emang lunanya belum keluar ya a’deon anaknya?
12.  Entar-entar kalo udah gede ami mau namain loli ah kelincinya
13.  Entar ami bagi ya kelincinya
14.  Emang luna lagi bobo (tidur) iya?
15.  Luna udah mandi apa belom?
16.  Dimandiin ama siapa?
17.  Mandi sendiri?
18.  Dimandiinnya sama a’deon?
19.  Emang luna nanti kalo punya anak, anaknya ada berapa a’deon?
20.  Banyak banget ada sepuluh a’deon
21.  Ada seratus aja anaknya biar banyak, ampe sejuta
22.  Ami mah entar mandinya ama kelinci kalo anaknya ada serumah
23.  A’deon liat kelincinya ga jadi?
24.  Emang dia lagi tidur? Ga mau digangguin ya?
25.  Ih, tio belom mandi ami mah udah dong!
26.  Ih kan kalo ga mandi bau ya a’deon?
27.  Kuman itu apa?
28.  Emang kuman jahat apa engga a’deon?
29.  Jahat banget emang?
30.  Entar jadi gatel emang?
31.  Tio mandi dulu, entar maen lagi kalo tio udah mandi.


4)        Tanggal 29 Mei 2014
A.    B1 yang didapat:
1.      Ini kunci
2.      Kunci pintu rumah ami ya bu?
3.      Kuncinya gambar bunga
B.     B2 yang didapat:
1.      Bapa tio beli es lagi!
2.      Belinya banyak banget masa pa!
3.      Ami minta dong esnya tio?
4.      Tio mah pelit!
5.      Yang warna kuning aja!
6.      Ga mau ah yang itumah!
7.      Ami maunya yang warna kuning tio!
8.      Yaudah jangan temenin tio ah!
9.      Yee, A’deon ami makan es dong!
10.  A’deon mau ga?
11.  Minta aja ama tio!
12.  Jangan nanti es ami abis!
13.  A’deon minta aja ama tio!
14.  A’deon ami kan gambar burung ni, a’deon liat deh, tuh kan bagus kan?
15.  Ibu ami mau minum
16.  Ibu ami maunya teh manis
17.  A’deon ami punya pantun dong
18.  A’deon mangga ami kecebur, a’deon ketawa ami kecebur
19.  Ibu yang warna merahnya mana bu, ini kerayonnya ko ga ada si bu?
20.  A’deon lagi ngapain itu?
21.  Lagi nulis iya?
22.  Nulis apa itu?
23.  Emang nulisnya banyak iya?
24.  Ko ga selesai dari tadi nulisnya?
25.  Emang buat apa a’deon nullisnya, buat di sekolah itu emang?
26.  Pr itu apa?
27.  Pererjaan rumah (pekerjaan rumah)
28.  Ciaat, ciah, ciah, ciah
29.  Tio ami tembak pake senjata leser ciat dor, dor, dor, dor,dor!
30.  Aa mah dorong ami mulu!
31.   Yaudah ah udahan maennya ami mau maen aja ma a’deon mau liat lun
32.  Tio ama aa ga diajak wee...

2.             Definisi Hemisfer
Hemisfer atau belahan otak adalah dua sisi simetris yang membagi otak besar. Pada kebanyakan orang, hemisfer kiri adalah khusus untuk berbicara, menulis, dan berpikir; hemisfer kanan adalah khusus untuk kemampuan spasial dan pengenalan pola.
Perbedaan Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri Manusia
Otak manusia adalah struktur lunak yang dilindungi oleh cangkang berupa tengkorak. Berdasarkan letaknya secara simetris, otak dibagi menjadi otak kanan (hemisfer kanan) dan otak kiri (hemisfer kiri). Otak merupakan bagian sentral dari fungsi dasar vital pada manusia. Kerusakan pada otak, akan sangat mengganggu aktivitas bagi penderitanya. Otak, merupakan pusat memory, kognitif, emosi, dan semua jenis perasaan dan kognisi. Kualitas otaklah yang membedakan kualitas individu itu sendiri. Walaupun otak merupakan satu kesatuan yang menyatu, tetapi dapat dibagi menjadi otak kanan dan otak kiri yang mempunyai cara kerja dan fungsi yang berbeda.
Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian) , yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya. Pembagian otak kanan dan otak kiri ini berada dalam posisi frontal (menghadap kedepan), bukan bagian belakang, karena posisi anatomis tubuh adalah menghadap kedepan, bukan membelakangi.
1.        Fungsi Otak Kanan
Otak kanan adalah otak yang berada disebelah kanan dalam posisi anatomis (frontal). Fungsi otak kanan adalah sebagai berikut:
a)      Perkembangan emosi (emotional quotient (EQ))
b)      Hubungan antar manusia (sosialisasi)
c)      Fungsi Komunikasi (perkembangan bahasa non verbal)
d)     Perkembangan intuitif Seni (menari, melukis, menyanyi dan lain-lain)
e)      Mengandalikan ekspresi manusia
f)       Pusat khayalan dan kreativitas
g)      Berpikir lateral dan tidak terstruktur
h)      Tidak memikirkan hal-hal secara detail
i)        Cara kerjanya long term memory (memory jangka panjang)
j)        Lebih ahli dalam menentukan ruang/tempat dan warna
Bila terjadi kerusakan pada area otak kanan yang terganggu adalah area kemampuan visual dan emosi
2.        Fungsi Otak Kiri
Otak kiri adalah otak yang berada disebelah kiri dalam posisi anatomis (posisi frontal). Fungsi otak kiri adalah sebagai berikut:
a)      Perkembangan Intelegensi (intelligence quotient (IQ))
b)      Pusat perkembangan logika dan rasio (seperti matematika)
c)      Berpikir sacara sistematis
d)     Bahasa verbal
e)      Berpikir linear dan terstruktur
f)       Berpikir analisis dan bertahap
g)      Cara berpikirnya short term memory (memory jangka pendek)
Jika terjadi gangguan pada otak kiri, maka yang terganggu adalah fungsi berbicara, bahasa dan matematika. Fungsi otak kanan dan otak kiri pada manusia sebenarnya menyatu dalam satu kesatuan fungsi. Tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa, jika otak kiri aktif, maka otak kanan lebih tenang, demikian pula sebaliknya. Kerja otak kanan dan otak kiri sebenarnya saling mendukung, sebagaimana pentingnya fungsi memory jangka pendek dan memory jangka panjang. Sehingga tidak bisa dikatakan, otak kanan lebih bagus dari otak kiri, ataupun sebaliknya. Walaupun, pada sebagian orang, terkadang lebih deminan menggunakan area otak tertentu. Penggunaan dominasi area otak tertentu bagi individu, yang kemungkinan membedakan minat dan bakatnya.

BAB III
PENUTUP
SIMPULAN:
Pada penelitian anak usia 2 tahun 8 bulan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada anak usia seperti ini umumnya anak sudah bisa mengucapkan hal-hal yang baru dengan cukup baik hampir B1 ia sudah kuasai. Namun, pada sesi mencatat sumber yang ia lontarkan dari mulutnya kecenderungan anak ini lebih banyak mengeluarkan kalimat pertanyaan dan pernyataan. B2 yang didapat juga cukup banyak karena sepanjang berinteraksi anak ini cukup aktif berbicara dengan lingkungannya termasuk saya sendiri. Jadi pemerolehan bahasa pada anak yang saya teliti baik B1 maupun B2-nya cukup baik dan tidak ada kendala saat berbicara.
Sementara itu, mengenai hemisfer. Hemisfer adalah belahan otak atau dua sisi simetris yang membagi otak besar. Pada kebanyakan orang, hemisfer kiri adalah khusus untuk berbicara, menulis, dan berpikir; hemisfer kanan adalah khusus untuk kemampuan spasial dan pengenalan pola.