BAB I
PENDAHULUAN
1. Perkembangan bakat khusus
Suatu
sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar-mengajar
berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar
sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan
yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan
pembangunan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun
dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta
didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal,
diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai
pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus berkembang.
Dengan
adanya kreativitas yang diimplementasiakan dalam sistem pembelajaran, peserta
didik nantinya diharapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam memecahkan
masalah yang dihadapi sehingga ide-ide kaya yang progresif dan divergen pada
nantinya dapat bersaing dalam kompetisi global yang selalu berubah.
Perkembangan anak didik yang baik adalah perubahan kualitas yang seimbang baik
fisik maupun mental oleh karana itu diperlukan ilmu dan pemahaman yang luas
tentang Perkembangan Peserta Didik .
Pada
akhir masa remaja anak sudah banyak memikirkan tentang apa yang ingin ia
lakukan dan apa yang mampu ia lakukan. Makin banyak mendengar tentang
macam-macam kemungkinan,baik dalam bidang pendidikan maupun dalm pekerjaan dan
membuatnya ragu-ragu mengenai apa yang sebetulnya paling cocok baginya. Dengan pengenalan bakat yang
dimilikinya dan upaya pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat
menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan dirinya umtuk dapat mencapai
tujuan-tujuannya.
Pengertian Bakat
atau aptitute merupakan potensi dalam diri seseorang yang dengan adanya
rangsangan tertentu memungkinkan orang tersebut mencapai sesuatu tingkat
kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.
Pengertian bakat menurut para ahli:
1. William B.M,ichaelkemampuan individu melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya.
2. Bingham
Kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan(respon).
3. Guilford
Bakat mencakup tiga demensi psikologis(persetual, psikomotor, dan intelektual).
Pengertian bakat menurut para ahli:
1. William B.M,ichaelkemampuan individu melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya.
2. Bingham
Kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan(respon).
3. Guilford
Bakat mencakup tiga demensi psikologis(persetual, psikomotor, dan intelektual).
BAB II
PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS
1. Pengertian bakat dan kemampuan
Menurut
Utami Munandar (1992) Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu pengembangan dan latihan karena masih bersifat dasar. Bakat
merupakan usaha dan latihan agar dapat terwujud. Contoh : seseorang yang
memiliki potensi bakat musik tetapi tetapi tidak memperoleh kesempatan
mengembangkannya, maka bakat musik tidak dapat berkembang dan terwujud dengan
baik.
Bingham
mendifinisikan bakat sebagai “An optitude …as a condition or set
characteristics regarded as symptomatic of an individua’s ability to acquire
with training some (usually specified) knowledge, skill, or set of responses
such as the ability to speak a language, to produce music etc. bingham
menitikberatkan pada kondisi atau seperangkat sifat yang dianggap sebagai tanda
kemampuan individu untuk menerima latihan atau seperangkat respons seperti berbahasa,
musik dan sebagainya.
Sedangkan Guilford (Sumandi S., 1991
: 169) mengemukakan bahwa bakat itu mencangkup tiga dimensi psikologis, yaitu :
a. Dimensi perseptual (kemampuan
persepsi, yang mencangkup : kepekaan pengindraan; perhatian; orientasi terhadap
waktu; luasnya daerah persepsi; kecepataan persepsi, dan sebagainya).
b. Dimensi psikomotor (mencangkup enam
factor, yaitu : kekuatan; implus; kecepatan gerak; ketelitian kecepatan statis
yang menitikberatkan pada posisi; ketelitian ketepatan dinamis yang
menitikberatka pada gerakan; koordinasi; dan keluwesan).
c. Dimensi intelektual meliputi lima
faktor, yaitu :
1) Faktor ingatan, yang mencangkup : substansi, relasi dan sistem
2) Faktor ingatan, mengenai perkenalan terhadap : keseluruhan informasi; golongan; hubungan-hubungan; bentuk; dan kesimpulan
3) Faktor evaluatif, yang meliputi : identitas; relasi-relasi; sistem; dan problem yang dihadapi
4) Faktor berfikir konvergensi, yang meliputi : nama-nama; hubungan-hubungan; sistem-sistem; trasformasi; dan implikasi-implikasi yang unik
5) Faktor berfikir divergen meliputi : menghasilkan unit-unit.
1) Faktor ingatan, yang mencangkup : substansi, relasi dan sistem
2) Faktor ingatan, mengenai perkenalan terhadap : keseluruhan informasi; golongan; hubungan-hubungan; bentuk; dan kesimpulan
3) Faktor evaluatif, yang meliputi : identitas; relasi-relasi; sistem; dan problem yang dihadapi
4) Faktor berfikir konvergensi, yang meliputi : nama-nama; hubungan-hubungan; sistem-sistem; trasformasi; dan implikasi-implikasi yang unik
5) Faktor berfikir divergen meliputi : menghasilkan unit-unit.
Kemampuan
adalah daya jiwa untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan
dan latihan. Kemampuan menunjukan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan
sekarang, sedangkan bakat memperlukan latihan agar suatu tindakan dapat dilakukan
dimasa yang akan datang.
2. Jenis-Jenis Bakat Khusus
Setiap
individu memiliki bakat khusus yang berbeda-beda. Jenis-jenis bakat
khusus biasanya dilakukan berdasarkan bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat olahraga, seni, teknik dan sebagainya. Dengan demikian, bakat khusus ini bergantung pada konteks kebudayaan tempat seorang individu hidup dan dibesarkan. Faktor pengalaman atau lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan bakat khusus ini.
khusus biasanya dilakukan berdasarkan bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat olahraga, seni, teknik dan sebagainya. Dengan demikian, bakat khusus ini bergantung pada konteks kebudayaan tempat seorang individu hidup dan dibesarkan. Faktor pengalaman atau lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan bakat khusus ini.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Bakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat, yaitu :
a. Anak itu sendiri, misal : anak yang kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia miliki.
b. Lingkungan anak, missal : orang tua yang kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana prndidikan yang dibutuhkan anak.
a. Anak itu sendiri, misal : anak yang kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia miliki.
b. Lingkungan anak, missal : orang tua yang kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana prndidikan yang dibutuhkan anak.
4. Hubungan antara Bakat dan
Prestasi
Dengan adanya bakat, seseorang dapat
mencapai prestasi tertentu, tetapi diperlukan latihan, pengalaman, pengetahuan
dan dorongan atau kesempatan untuk menggembangkannya. Misalnya, orangtua
menyadari bahwa anak mempunyai bakat menggambar. Maka orang tua mengusahakan
agar anaknya mendapatkan pengalaman sebaik-baiknya untuk mengembangkan
bakatnya, selain itu anak tersebut juga minat untuk mengikuti pendidikan
menggambar. Maka anak itu dapat mencapai prestasi yang unggul, bahkan bisa
menjadi pelukis terkenal. Keunggulan
dalam salah satu bidang tertentu merupakan hasil interaksi bakat yang dibawa
sejak lahir dengan faktor lingkunganyangmenunjang.
5. Karakteristik Anak Berbakat
Untuk mengenali karakteristik
anak-anak berbakat dapat dilihat beberapa segi diantaranya sebagai berikut :
a. Potensi
a. Potensi
Beberapa hasil penelitian menunjukan
bahwa anak-anak berbakat memiliki potensi yang unggul. Potensi bisa disebabkan
oleh faktor keturunan, seperti studi yang dilakukan U. Branfenbrenner (1972)
dan Scarr Salaptek (1975) yang menyatakan secara tegas bahwa tidak ada keraguan
bahwa factor genetika mempunyai andil besar terhadap kemampuan mental seseorang
(Kitano, 1986).
b. Cara menghadapi masalah
Cara menghadapi masalah disini
adalah keterlibatan seluruh aspek psikologis dan biologis setiap anak berbakat
pada saat mereka berhadapan dengan masalah tersebut. Langkah awal dapat dilihat
bahwa setiap anak berbakat mempunyai keinginan yang kuat untuk mengetahu banyak
hal (Gearheart, 1980) kemudian mereka akan melakukan ekspedisi dan eksplorasi
terhadap pengukuran saja. Setelah berfikir dengan baik, mereka akan memunculkan
hasil pemikiran dalam bentuk dan tingkah laku.
c. Prestasi
Prestasi anak berbakat dapat
ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik, dan sosial. Prestasi fisik yang
dapat dicapai anak-anak adalah memiliki daya tahan tubuh yang prima serta
koordinasi gerak fisik yang harmonis (French, 1959). Berdasarkan prestasi
akademik, anak berbakat pada dasarnya memiliki system saraf pusat (otak dan
spinal cord) yang prima. Oleh karena itu, mereka dapat mencapai tingkat
kognitif yang tinggi.
6. Menanggani anak berbakat
Dalam
usaha memengaruhi perkembangan anak untuk mengatualisasikan seluruh potensi
yang dimiliki
agar berfungsi secara optimal, ada beberapa factor yang perlu diperhatikan agar
mencapai hasil yang diharapkan.
a) Faktor yang ada pada anak itu
sendiri, yaitu mengenai anak. Mengenalimdalam arti mengetahui ciri khusus yang
ada pada anak secara objektif. Dalam rangka memberikan pendidikan khusus pada
anak berbakat perlu terlabih dahulu dibedakan beberapa pengertian, yakni :
• Berbakat luar biasa pada
fungsi-fungsi yang berhubungan dengan proses informasi (kognitif) sehingga
mempengaruhi aspek-aspek lain.
• Berbakat luar biasa hanya pada salah satu atau beberapa aspek, bisa mengenai aspek kognitif atau aspek yang berhubungan dengan keteraampilan-keterampilan khusus.
• Berbakat luar biasa hanya pada salah satu atau beberapa aspek, bisa mengenai aspek kognitif atau aspek yang berhubungan dengan keteraampilan-keterampilan khusus.
b) Faktor kurikulum yang meliputi :
• Isi dan cara pelaksanaan yang
disesuaikan dengan keadaan amak (child centered) dan dengan sendirinya telah
dilakukan identifikasi mengenai keadaan khusus yang ada pada anak secara
objektif.
• Perlu ditekankan bahwa kurikulum
pada pendidikan khusus hendaknya tidk terlepas dari kurikulum dasar yang
diberikan pada anak lain. Perbedaannya hanya terletak pada penekanan dan
penambahan suatu bidang sesui dengan kebutuhannya dan tetap terpadu dengan
kurikulum dasar.
• Kurikulum khusus diarahkan agar
perangsangan yang diberikan mempunyai pengaruh untuk menambah program dan tidak
semata-mata untuk mempercepat (accelerate) berfungsi sesuai bakat luar biasa
yang dimiliki.
• Isi kurukulum harus mengarah pada
perkembangan kemampuan anak yang beorientasi inovatif dan tidak reproduktif
serta berorientasi untuk mencapai sesuatu dan tidak hanya memunculkan apa yang
dimiliki tanpa dilatih secara kreatif.
7. Kondisi lingkungan yang memupuk bakat anak
7. Kondisi lingkungan yang memupuk bakat anak
Adapun
kondisi-kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak adalah keamanan
psikologis dan kebebasan psikologis. Anak akan merasa aman secara psikologis apabila :
a) Pendidik menerimanya apa adanya,
tanpa syarat dengan ssegala kelebihan dan kekurangannya, serta member
kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya dia baik dan mampu.
b) Pendidik mengusahakan sasana
dimana anak tidak merasa “dinilai” oleh orang lain. Member penilaian terhadap
seseorang dapat dirasakan sebagai ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhan akan
pertahanan diri.
c) Pendidikan memberikan pengertian
dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak, dapat
menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam
suasana ini anak merasa aman untuk mengungkapkan bakatnya.
Anak
akan merasakan kebebasan psikologis apabila orang tua dan guru memberi kesempatan padanya untuk
mengungkapkan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaannya. Kecuali itu pendidikan
berfungsi mengembangkan bakat anak, jangan semata-mata menyajikan kumpulan
pengetahuan yang bersifat skolastik atau materi ajar sekolah saja.
Pada akhir masa remaja anak sudah banyak memikirkan tentang apa yang ingin ia lakuakan dan apa yang ingin ia lakukan. Dengan pengenalan bakat yang dimilikinya dan upaya pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat menentukan pilihn yang tepat dan menyiapkan dirinya untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya.
Pada akhir masa remaja anak sudah banyak memikirkan tentang apa yang ingin ia lakuakan dan apa yang ingin ia lakukan. Dengan pengenalan bakat yang dimilikinya dan upaya pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat menentukan pilihn yang tepat dan menyiapkan dirinya untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya.
BAB III
PENUTUP
Simpulan:
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang
masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Bakat tidaklah
diturunkan semata melainkan merupakan hasil interaksi dari faktor keturunan dan
faktor lingkungan. Bakat mencakup ciri-ciri lain yang dapat memberi kondisi
atau suasana yang memungkinkan bakat tersebut terrealisasi termasuk
intelegensi, kepribadian, dan keterampilan khusus. Potensi yang dimiliki
individu ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus, intelegensi
termasuk kemampuan umum, sedangkan kemampuan khusus mengacu kepada bakat yang
dimiliki individu.
Cara mengenali anak karakteristik anak-anak berbakat
dapat dilihat beberapa segi diantaranya sebagai berikut :
a. Potensi (kemampuan anak dalam beberapa bidang)
a. Potensi (kemampuan anak dalam beberapa bidang)
b. Cara menghadapi masalah
Cara menghadapi masalah disini
adalah keterlibatan seluruh aspek psikologis dan biologis setiap anak berbakat
pada saat mereka berhadapan dengan masalah tersebut.
c. Prestasi
Prestasi
anak berbakat dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik, dan sosial.
Prestasi fisik yang dapat dicapai anak-anak adalah memiliki daya tahan tubuh
yang prima serta koordinasi gerak fisik yang harmonis (French, 1959).
Bakat seorang anak dapat pula berubah tergantung pada Anak itu sendiri, misal : anak yang
kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia miliki. Lingkungan anak, missal : orang tua
yang kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana prndidikan yang
dibutuhkan anak. Namun hal itu dapat di cegah melalui usaha memengaruhi perkembangan anak
untuk mengatualisasikan seluruh potensi yang dimiliki agar berfungsi secara optimal.
tolong dikasi sumbernya
BalasHapus